Sempat Ditangguhkan Beberapa Jam, Platform Media Sosial TikTok Kembali Beroperasi di Amerika Serikat

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 21 Januari 2025 - 15:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Platform media sosial TikTok. (Pixabay.com /antonbe)

Platform media sosial TikTok. (Pixabay.com /antonbe)

DIGIKOMNEWS.COM – Platform media sosial TikTok kembali beroperasi di Amerika Serikat (AS) pada Minggu (19/1/2025), beberapa jam setelah ditangguhkan.

TikTok mengatakan akan bekerja sama dengan presiden terpilih AS Donald Trump, yang dilantik pada Senin (20/1/2025).

Untuk mencapai solusi jangka panjang yang akan membuat TikTok tetap beroperasi di AS.

TikTok kembali beroperasi hanya sehari setelah para penggunanya di AS mendapatkan pesan yang menyatakan:

“Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Dengan demikian, Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini.”

Pada Minggu, Trump mengumumkan di Truth Social bahwa dia akan mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin yang akan mengizinkan TikTok untuk terus beroperasi.

Berdasarkan wawancara Trump dengan NBC pada Sabtu, perintah eksekutif tersebut “kemungkinan besar” akan berupa penangguhan penerapan larangan selama 90 hari.

“Perintah ini juga akan mengonfirmasi bahwa tidak akan ada tanggung jawab bagi perusahaan mana pun yang membantu membuat TikTok tidak mengalami pemblokiran sebelum terbitnya perintah saya,” lanjut Trump.

Presiden yang dilantik itu juga mengatakan bahwa dia ingin AS memiliki posisi kepemilikan 50 persen dalam perusahaan patungan.

“Pemikiran awal saya adalah sebuah perusahaan patungan antara pemilik saat ini dan/atau pemilik baru.”

“Di mana AS mendapatkan 50 persen kepemilikan dalam perusahaan patungan yang didirikan antara AS dan pembelian mana pun yang kami pilih,” kata Trump.

Aplikasi TikTok sempat menghilang dari App Store Apple dan toko aplikasi (app store) Google Play pada Sabtu (18/1/2025) malam waktu setempat.

TikTok, yang berkantor pusat di Los Angeles, pada Jumat (17/1/2025) memperingatkan bahwa pihaknya terpaksa menutup layanannya bagi 170 juta pengguna di AS pada Minggu, kecuali jika Presiden AS Joe Biden memberikan jaminan yang “definitif”.

Sebelumnya pada Jumat, Mahkamah Agung AS menegakkan undang-undang yang memaksa pemilik TikTok yang berasal dari China, ByteDance.

Untuk menjual aplikasi itu ke sebuah perusahaan Amerika atau menghadapi larangan di seluruh wilayah AS mulai Minggu, sehari sebelum pelantikan Trump.

Larangan tersebut dapat berdampak besar pada bisnis-bisnis kecil di AS.

Menurut TikTok, per November 2024, lebih dari 7 juta akun di AS menggunakan TikTok untuk tujuan bisnis.

TikTok memperingatkan bahwa bisnis-bisnis kecil dan pembuat konten di AS akan menderita kerugian pendapatan sebesar 1,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.373) dalam sebulan pertama penutupannya.

Dengan hampir 2 juta pembuat konten berpotensi kehilangan pendapatan 300 juta dolar AS.

Dampak dari penutupan tersebut, banyak pengguna TikTok beralih ke platform media sosial lain untuk mengekspresikan kesedihan, frustrasi, dan kemarahan mereka terhadap pemerintah AS.

Emily Senn, yang telah mengumpulkan 340.000 pengikut di TikTok, membagikan video perpisahan mengharukan yang membahas dampak platform tersebut terhadap kehidupan dan keuangannya.

“Dan kepada pemerintah AS, saya tidak akan pernah memaafkan Anda untuk hal ini,” tuturnya.

Pengguna TikTok lainnya, Alejandro Flores-Munoz, memiliki bisnis katering di Denver, Colorado.

Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa TikTok telah membantunya menjangkau pelanggan tanpa mengeluarkan uang untuk pemasaran.

“Ini sangat mengecewakan, terutama karena saya sangat bergantung pada aplikasi ini untuk bisnis dan pertumbuhan saya,” ujarnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Arahnews.com dan Haloagro.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Sentranews.com dan Indonesiaraya.co.id

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellojateng.com dan Hariankarawang.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS
Respons Beragam Sambut Kemunculan Asisten Digital Artificial Intelligence Tiongkok Bernama Manus
Respons CEO OpenAI Sam Altman Usai Elon Musk Tawar Perusahaan Itu pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS
Terkait Kebijakan Tarif AS, Jepang Khawatir Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Global
Fokus untuk Divisi Bisnis Kecerdasan Buatan, Microsoft Bentuk Tim Advanced Planning Unit
TikTok Umumkan Aplikasi Asal Tiongkok Itu Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS
Donald Trump Kemungkinan akan Tangguhkan Pelarangan Aplikasi TikTok di Amerika Serikat Selama 90 Hari
Organisasi Pro Palestina Ajukan Sebanyak 50 Gugatan Pengadilan Terhadap Tentara Israel di Seluruh Dunia

Berita Terkait

Sabtu, 5 April 2025 - 14:57 WIB

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS

Jumat, 14 Maret 2025 - 15:20 WIB

Respons Beragam Sambut Kemunculan Asisten Digital Artificial Intelligence Tiongkok Bernama Manus

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:47 WIB

Respons CEO OpenAI Sam Altman Usai Elon Musk Tawar Perusahaan Itu pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS

Senin, 3 Februari 2025 - 07:59 WIB

Terkait Kebijakan Tarif AS, Jepang Khawatir Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Global

Sabtu, 1 Februari 2025 - 15:55 WIB

Fokus untuk Divisi Bisnis Kecerdasan Buatan, Microsoft Bentuk Tim Advanced Planning Unit

Berita Terbaru